Di tengah keragaman adat dan tradisi di Bali, salah satu bentuk perkawinan yang memiliki nilai filosofis mendalam namun belum banyak dikenal luas adalah perkawinan gelahang. Praktik ini menunjukkan bagaimana hukum adat Bali dapat mengakomodasi kesetaraan dan kompromi antara dua keluarga.
Apa Itu Perkawinan Gelahang?
Perkawinan gelahang adalah bentuk perkawinan adat di mana suami dan istri tetap terikat pada keluarga asal masing-masing. Berbeda dengan perkawinan umum di Bali, di mana salah satu pihak (biasanya istri dalam perkawinan biasa atau suami dalam nyentana) masuk ke keluarga pasangan, dalam perkawinan gelahang tidak ada yang “masuk” atau “dibawa”.
Dengan kata lain, kedua belah pihak tetap memiliki kedudukan hukum adat dalam keluarganya masing-masing, dan anak hasil pernikahan ini bisa diatur untuk masuk ke salah satu garis keluarga sesuai kesepakatan.
Landasan Adat dan Hukum
Dalam masyarakat hukum adat Bali, struktur keluarga sangat penting, terutama dalam hal:
- Pewarisan tanah dan harta
- Kewajiban adat dan keagamaan
- Pelestarian garis keturunan
Perkawinan gelahang biasanya dilakukan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak dan disahkan secara adat melalui upacara tertentu. Bentuk perkawinan ini juga semakin mendapat pengakuan, termasuk dalam pengaturan desa adat.
Beberapa desa adat bahkan memiliki aturan tersendiri terkait tata cara, hak waris, hingga kewajiban anak hasil gelahang.
Mengapa Memilih Gelahang?
Beberapa alasan pasangan memilih bentuk perkawinan ini antara lain:
- Kedua pihak tidak ingin melepas hak atau peran dalam keluarganya.
- Tidak ada anak laki-laki dalam kedua keluarga, sehingga keduanya ingin mempertahankan garis keturunan.
- Sebagai bentuk kompromi adat dan sosial antara dua keluarga besar.
Dalam praktiknya, perkawinan gelahang menuntut kerja sama yang sangat erat antara dua keluarga, baik secara adat maupun dalam kehidupan sehari-hari pasangan.
Tantangan dan Peluang
Meski memberi solusi yang adil, perkawinan gelahang tidak selalu mudah dijalankan. Diperlukan komunikasi yang matang antar keluarga dan dukungan dari desa adat setempat. Belum semua desa mengatur bentuk ini secara tertulis, sehingga bisa memunculkan perbedaan persepsi.
Namun, justru di sinilah keunikan dan kekuatan hukum adat Bali: fleksibel, bermusyawarah, dan berbasis nilai kekeluargaan.
Merayakan Perkawinan Gelahang dengan Sentuhan Digital
Perkawinan gelahang adalah bentuk persatuan yang istimewa—dua keluarga yang sama-sama kuat dan saling menghargai. Maka tak heran jika pasangan yang menjalani tradisi ini ingin membagikan momen bahagianya dengan cara yang modern dan efisien, seperti menggunakan undangan digital dari Invitify.id.
Melalui desain undangan yang bisa disesuaikan dengan adat Bali, termasuk menampilkan nama dua keluarga besar, informasi adat, serta peta lokasi upacara, Invitify membantu pasangan menyebarkan informasi dengan elegan dan profesional.
Penutup
Perkawinan gelahang adalah wujud dari keseimbangan, harmoni, dan keadilan dalam masyarakat hukum adat Bali. Tradisi ini menunjukkan bahwa adat bukanlah sesuatu yang kaku, tapi bisa berkembang mengikuti kebutuhan zaman—selama nilai-nilai luhur tetap dijaga.
Invitify.id mendukung setiap bentuk pernikahan, termasuk yang dilandasi oleh adat dan cinta yang setara. Rayakan hari bahagiamu bersama kami, dengan cara yang bermakna dan tetap relevan.